Rabu, 29 April 2015

Kreatifitas itu sebuah kebiasaan, bukan bakat!

Courtesy of wallpaper-kid.com

Di sela-sela kesibukan gue yang sangat padat dari mulai syuting film, pemotretan, fashion show, launching album, menghadiri undangan makan malem bareng Jokowi di Istana Negara hingga dikejar-kejar massa gara-gara ketauan nyopet. Gue masih berusaha menyempatkan waktu untuk membaca sebuah buku dan tentunya beberapa majalah khusus dewasa di akhir pekan kemarin, nah oleh karena itu perkenanlah gue ngebahas buku yang kemarin gue baca dan mari kita segera akhiri opening yang sangat tidak penting ini...

Yoris Sebastian menjadi GM Hard Rock cafe termuda di Asia saat berusia 26 tahun (GM termuda kedua di dunia) dan seorang praktisi kreatif yang memenangkan International Young Creative Entrepreneur of The Year awards 2006 dari British Council di London. Bukunya yang berjudul “OMG : Creative Junkies” adalah buku yang gue coba bahas sekarang dan gue rekomendasiin untuk kalian baca juga tentunya. 

Sering banget gue denger kalimat kaya gini “Ah lu sih enak, emang dasarnya lu orangnya kreatif...”, “Ngiri gue sama lu bro, kok lu kreatif banget ya...”, “Kok bisa ya lu ganteng banget gitu?”. Ok, skip kalimat yang ketiga, tapi emang ada yang ngomong gitu ke gue kok sebelum mereka bilang mau minjem duit ke gue. Banyak orang yang berfikir kalo kreatifitas tuh bakat dan sesuatu yang udah dikasih oleh sang Maha Pencipta langsung pas kita lahir, NO! Menurut gue kreatifitas adalah sesuatu yang bisa kita latih dan tumbuhkan, kenapa begitu? Ya karena gue belum pernah denger ada bayi baru ‘brojol’ langsung bikin origami atau graffiti, hehehe...becanda. 

Ok, langsung aja ya...gimana cara melatih dan menumbuhkan kreatifitas dalam diri kita menurut buku yang gue baca ini, nih!

A. START YOUR CREATIVE HABIT.
Kalau orang lain bisa kreatif, kenapa kita tidak? Caranya, mulailah dengan creative habit, kebiasaan yang kreatif. Mulailah membiasakan diri untuk kreatif dalam setiap hal, selalu thinking out of the box, lebih oke kalo bisa thinking without the box, berfikir di luar kebiasaan. Ketika seseorang menjadikan kreatifitas sebagai sebuah kebiasaan dengan kata lain membiasakan diri untuk kreatif maka ia aka menjadi pribadi yang kreatif sehingga siapapun bisa mengatakan “Saya juga bisa kreatif!”. Sebagai orang yang kreatif kita harus berbeda dengan orang lain tetapi perbedaan tersebut harus disertai alasan yang tepat. Don’t just be different, be different by reason. 

Contohlah Superman, kurang kreatif apa dia make celana dalem diluar? Errrr...ya gak gitu juga sih. Gak keren juga, apalagi kalo kendor dan bolong-bolong. *ngebayangin*

B. BREAK YOUR ROUTINE.
Rutinitas adalah sebuah kata yang perlu diminimalkan oleh mereka yang ingin kreatif, kenapa? Karena rutinitas seringkali membuat kita kesulitan memunculkan ide-ide baru, bayangkan kita bangun setiap hari di jam yang kurang lebih sama, baca koran yang sama, di kantor ketemu orang yang sama, terus besok mengulang rutinitas yang sama. Gitu aja terus sampe Indro Warkop rambutnya gondrong dan di gimbal deh.

Otak manusia itu seperti karet, ketika ditiup dia mengembang, ketika dilepas dia mengempis lagi seperti semula. Ya kaya dompet lah ya, abis gajian dia mengembang terus seminggu kemudian mengempis lagi seperti semula. *nangis* 
Otak yang dijejali hal-hal rutin setiap harinya tidak akan bisa berkembang tapi saat otak dimasuki hal-hal baru yang memerlukan daya imajinasi dan kreatifitas, maka syaraf otak akan terasah dengan optimal. Kecerdasan pun meningkat dan pikiran menjadi fresh.

Untuk menjadi kreatif lakukanlah sesuatu yang baru, caranya gampang, gak perlulah yang tinggal di Depok berangkat kerja ke Sudirman biasanya naik motor tiba-tiba jalan kaki ke kantor, saat bekerja pilihlah prosedur kerja yang berbeda namun masih sesuai peraturan yang berlaku. Sekali-kali ubahlah suasana meja kerja anda, ubah tata letak buku atau file yang ada, ubah rekan kerja dan boss anda...eh, jangan deh, itu mah pindah kerja. Etapi ya terserah sih. Berganti style berpakaian bisa di coba lho, yang biasanya make pakaian warna kalem bisa diganti dengan yang warnanya terang benderang, pasangin lampu neon gitu atau menemukan teman-teman baru bisa sangat membantu. Bisa juga biasanya makan siang ditempat langganan sekarang eksplore tempat makan lain yang berbeda-beda. Biasanya makan make sendok makan sekarang makan make sendok semen. Nah, dengan begini perlahan kita akan menemukan cara sendiri untuk kreatif.

C. NORMAL IS NOT GOOD.
Disadari atau tidak, dunia ini dikuasai oleh orang-orang ‘abnormal’, yaitu orang-orang yang mau mendobrak kebiasaan lama yang berlaku secara umum di masyarakat untuk menjadi lebih maju. Sebuah perusahaan besar bernama Disney, secara regular melakukan jadwal untuk memakai kostum karakter kartun Disney untuk para petingginya secara bergantian dan langsung turun ke lapangan untuk mendengar langsung komentar dari para pengunjung Disney. Para eksekutif ini juga bisa melihat langsung bagaimana pelayanan yang diberikan oleh staf Disney tanpa keberadaan mereka diketahui, maklum jadwal mereka sangat dirahasiakan. Sekarang siapa yang tidak ingin ke Disney World? Lihat juga kantor-kantor perusahaan luar biasa yang memimpin pasar di dunia seperti Facebook, Google atau Microsoft. Jauh dari kata normal. Normal bisa diartikan rata-rata, abnormal bisa jadi jauh diatas rata-rata. 

Jadi??? Siap untuk menjadi lebih kreatif? Coba deh lakuin tiga hal diatas sering-sering. Ciao.

Minggu, 05 April 2015

I hate you...


Merujuk pada KBBI kata benci berarti sangat tidak suka, sedangkan membenci berarti merasa sangat tidak suka (tidak menyukai). Nah, menurut gue benci itu mungkin ibarat sebuah aplikasi pada sebuah smartphone yang udah ada ‘dari sananya’ atau udah ‘settingan pabrik’ alias default dan setiap orang yang lahir dunia dapet aplikasi ini. Mungkin benci ini awalnya adalah perasaan tidak suka yang masing-masing individu memperlakukannya berbeda-beda, seperti yang gue tulis kalo diibaratkan aplikasi di smartphone maka ada yang mengupgrade aplikasi ‘perasaan tidak suka’ ini terus menerus hingga menjadi ‘Benci’ versi terbaru, kalo disamakan dengan sistem operasi android mungkin bencinya ini udah versi 5.0 alias Lollipop. Namun ada juga yang tidak memperdulikan aplikasi ‘Benci’ ini dan sangat jarang dipake hingga mungkin gak tau cara makenya. Hmmm...ada gak ya orang kaya gitu sekarang?
Sekarang gue mo ngebahas kenapa sih kita membenci sesuatu? Tapi gue persempit dengan kenapa sih kita membenci seseorang? Karena ngomongin sesuatu terlalu luas, bisa lingkungan, bisa benda mati dan bisa apapun. Well, why we hate somebody? Ok, fasten your seatbelt and check this out!

1)     What you are.
I hate you because what you are...alasan pertama orang membenci orang lain adalah karena orang tersebut, apa adanya orang tersebut. Errr...gini gue jelasin, mudah-mudahan penjelasan gue dapat dipahami. Setiap orang terlahir unik, beda-beda, bermacam-macam. Ada yang berkulit hitam ada pula yang berkulit putih, ada yang bermata besar ada pula yang bermata irit, ada yang berambut lurus tapi ada yang punya rambut gak bisa dilurusin. Emangnya ada yang benci orang berkulit hitam? Ada. Meskipun orang yang berkulit hitam itu gak melakukan apa-apa? Ada. Atau mungkin meski orang tersebut melakukan kebaikan tetap dibenci? Ada. Mereka banyak terdapat di dunia ini, ada yang menunjukan terang-terangan kalo mereka membenci namun ada pula yang membenci secara diam-diam. Rasis. Sifat rasis adalah salah satu bentuk kebencian tipe pertama ini, siapa yang gak kenal Nelson Mandela? Ada yang benci Nelson Mandela? Ada. Alasannya? Ya karena dia berkulit hitam. Udah itu aja. Gak ada alasan lain. Kenapa? Karena memang gak ada hal lain yang bisa dijadikan alasan untuk benci Nelson Mandela. Dia pejuang persamaan hak, pejuang anti apharteid, anti diskriminasi. Ketika ia dibebaskan dari penjara lalu menjadi pemimpin Afrika Selatan, orang-orang yang berjuang bersamanya mendesak agar Nelson Mandela melakukan ‘balas dendam’ terhadap orang-orang berkulit putih atas penindasan berabad-abad yang dilakukan terhadap orang-orang berkulit hitam. Tapi Nelson Mandela menolaknya dan bahkan menjamin keselamatan dan kehidupan orang-orang kulit putih yang bahkan pernah memenjarakan dan merenggut kebebasannya. Rasis tidak hanya terhadap orang-orang berkulit hitam, ada pula yang terhadap orang-orang berkulit kuning (Asia/China) maupun terhadap orang yang berbeda dengan diri si pembenci.

Ini alasan paling bodoh untuk membenci seseorang, membenci karena apa yang ada pada diri orang tersebut. Ada cewek yang benci cewek lain karena cewek itu lebih cantik, meski cewek cantik itu gak melakukan apa-apa atau bahkan gak pernah kenal atau merugikan cewek yang membencinya itu. Aneh ya? Tapi ya begitulah faktanya.

2)    What you do.
Ini alasan membenci yang rasional, membenci karena apa yang dilakukan orang tersebut. Siapa yang benci dengan orang yang merokok se-enaknya ditempat umum, ditengah anak kecil dan gak peduli orang-orang sekitarnya? Siapapun yang merokok se-enaknya maka kita benci, gak perduli dia berkulit hitam, kulit putih ataupun kulit belang. Jelas kan?

Kita tidak benci orang berkulit hitam, kulit putih atau berkulit belang. Tapi ketika orang berkulit hitam, kulit putih atau berkulit belang ini melakukan tindakan kejahatan, merugikan orang lain bahkan membunuh maka muncullah kebencian kita atas apa yang dilakukannya. Kita tidak membenci teman kita tapi ketika dia menipu banyak orang apalagi membawa-bawa nama kita hingga menghancurkan reputasi kita, maka rasa benci mulai muncul. Kita memberi kepercayaan lalu dikhianati, maka rasa benci mulai muncul. I hate you for what you do...

Kalo gue pikir-pikir kayanya gue benci orang karena apa yang dia lakukan deh, karena alasan ke-dua. Kalo orang benci orang lain karena alasan pertama seperti warna kulit, tampilan fisik atau agamanya menurut gue tuh orang pasti sakit jiwa deh. Begitupun kalo ada orang yang tidak membenci orang lain yang melakukan diskriminasi, pembersihan etnis, penindasan terhadap orang-orang lemah, ataupun penipuan publik. Please hate wisely... J

DREAM BIG!!!