Kamis, 31 Juli 2014

Jangan-jangan...?!


Akhir-akhir ini saya merasa terlalu mudah menemukan pertikaian, perseteruan, perkelahian dan sebangsanya baik itu di layar kaca, media cetak, radio atau bahkan  social media. Semua berlomba-lomba menunjukkan dirinyalah yang paling berhak, paling pintar dan paling benar. Mungkin anda pernah mendengar sebuah cerita Sufi mengenai Gajah dan beberapa orang yang tak mampu melihat, nah ini hampir miriplah.... J

Katakanlah begini, ada empat orang (maaf) berkebutuhan khusus yang tidak mampu melihat sejak lahir yang seumur hidupnya belum pernah mengetahui bentuk hewan yang bernama Gajah, mereka pun malu menanyakan kepada orang lain yang pernah melihatnya , dan mereka benar-benar dibuat penasaran oleh bentuk hewan yang pernah menjadi raja hutan itu, lalu suatu hari mereka mendengar  ada rombongan sirkus yang akan mengadakan pertunjukkan di kota mereka, dan mereka mendengar akan ada pertunjukan Gajah di sirkus tersebut, salah seorang dari mereka memiliki ide agar mendatangi pertunjukan tersebut untuk mengetahui seperti apa sih makhluk ciptaanNya yang bernama Gajah itu, akhirnya mereka sepakat untuk mendatangi arena dimana pertunjukkan tersebut akan berlangsung, beberapa jam sebelum pertunjukan dimulai, singkat cerita (yah beginilah kalau penulis malas... lho? Yang penting kan tidak mengurangi esensinya? *ngeles :p ) 

Setelah tiba  di arena mereka menemui dan menyampaikan maksud kedatangan kepada sang pemilik sirkus dan pawang Gajah, akhirnya mereka ditemani oleh sang pawang yang baik hati dan senang membantu mempersilakan mereka untuk masuk ke kandang Gajah yang besar dan kokoh itu, “Nah, tuan-tuan...beberapa langkah di depan tuan-tuan terdapat seekor hewan bernama Gajah yang sangat jinak, mohon maaf saya tidak dapat mendampingi tuan-tuan karena harus melakukan persiapan untuk pertunjukan hari ini, silakan tuan-tuan mencari tahu dengan cara masing-masing mengenai hewan tersebut, waktu tuan-tuan hanya sepuluh menit karena setelah itu Gajah ini akan dipersiapkan untuk pertunjukan.”,  “Oh, baik om pawang, terimakasih.”, jawab mereka serempak, lalu tanpa membuang waktu keempatnya lalu berhamburan melangkah menuju sang Gajah. Orang pertama menangkap belalai sang Gajah, “Oh, ternyata Gajah seperti ini ya, panjang, lunak dan meliuk-liuk.” ujarnya dalam hati, sedangkan orang yang kedua mendaratkan kedua telapak tangannya kepada telinga sang Gajah, “Ternyata Gajah itu tipis, lebar, luas dan kasar seperti karpet.”, Gumamnya menyimpulkan. “Aduh!”, seru orang yang ketiga ketika ternyata ia menabrak tubuh besar sang Gajah, lalu ia membentangkan kedua tangan dan mulai mengusap-usap tubuh sang Gajah, “Waaah, ternyata Gajah itu seperti tembok, keras namun berkerut dan ada rambutnya juga ya.”. Orang yang keempat ternyata berjalan terlalu menepi, kedua tangannya masih bergerak kesana-kemari dan jari-jemarinya pun masih meraba-raba di udara, dengan hati-hati ia melangkah, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika kesepuluh jarinya menyentuh jeruji baja kandang sang Gajah tersebut, ia tertegun, indera perabanya bergerak kesana-kemari, lalu menyentuh, meraba, menggenggam dan menarik jeruji-jeruji itu, “Lho, ternyata Gajah  itu...”, kalimatnya terhenti,  ia berfikir sejenak lalu melanjutkan kalimatnya, “Hmmm, Gajah ternyata keras, dingin dan kuat seperti tiang listrik hanya sedikit lebih kecil.” Setelah itu ia langsung kembali menuju pintu kandang dengan mantap sambil tersenyum puas. Ketiga orang dari mereka meski memang benar menyentuh sang Gajah namun hanya menyentuh satu bagian saja, dan keliru memahaminya.

Seberapa banyak dalam kehidupan nyata, seorang pemimpin, seorang pengambil keputusan, pemuka agama, atau bahkan seorang yang bertanggung jawab atas hajat hidup orang sangat banyak ternyata adalah orang yang keempat, yang memegang jeruji baja namun meyakini kalau bagian tubuh sang Gajahlah yang telah ia pegang. Atau bisa saja orang yang keempat ini berwujud media massa, pengendali opini publik, aparat dan penegak hukum atau...jangan-jangan mereka, kalian, kami, kita, anda atau saya juga termasuk golongan orang yang keempat ini??? Astagfirullah.



Quote #1



"Sometime silent is the most elegant way to say
FUCK YOU!!!" 

-RR-

INDEED!

FUCK YEAH...!!!

The Avengers.

Assalamualaikum,

Selamat Pagiiiiii......

Ada yang udah nonton film The Avengers? Seru dong pastinya? saya yakin kita semua sepakat tuh film Special effectnya canggih banget!  keren!. Saya merasa ada beberapa hal dalam film itu yang kalo dipikir-pikir kayaknya gak jauh-jauh dari kehidupan ataupun aktivitas kita sebagai Leader, serta  banyak hal yang bisa kita ambil dari film tersebut, meski mungkin cara atau sudut pandang kita melihat dan menilainya agak berbeda, tapi gak masalah kok, toh perbedaanlah yang bikin manusia berkembang dan sejauh ini perbedaan jualah yang telah berhasil menghindarkan manusia dari kepunahan. Coba bayangkan seandainya semua manusia sama...jenis kelaminnya???

Oke, sekarang saya mencoba untuk menuliskan beberapa adegan di film itu yang menurut saya very inspiring, apa aja sih?, langsung aja kita saksikan bersama-sama adegan yang saya maksud, eh sebentar, saya pencet tombol replay dulu ya *mencet tombol replay...nah, ini dia! *mencet tombol play

Satu.
Sang Captain America berdiri diatas sebuah mobil patroli Polisi didepan sepasukan polisi, dan memberikan perintah kepada polisi-polisi tersebut untuk melakukan beberapa hal termasuk membuat perimeter sepanjang 39th Street untuk melindungi warga sipil, tapi seorang polisi (kayaknya sih, do’i komandannya tuh pasukan Polisi) menolak untuk ngelakuin perintah Captain America dan malah bertanya, “Et dah! Siape lu?! Ngapa gua musti nurutin ape kate lu?!?!”, (Ternyata komandannya orang betawi Bojong J)  Belum sempet Captain America menjawab, tiba-tiba ada beberapa prajurit Chintauri yang langsung menyerang sang Captain, dan Alhamdulillah dengan sigapnya sang Captain berhasil mengalahkan semua prajurit Chintauri yang  menyerangnya. Melihat kejadian tersebut yang berlangsung persis  di depan matanya, sang Komandan Polisi tadi gak pake ba-bi-bu lagi langsung balik badan dan memberi komando ke anak buahnya untuk melakukan apa yang tadi sudah Captain America perintahkan.

Moral of Story.
Saya lupa pernah baca kalimat “You have achieved excellence as a leader when people will follow you everywhere” dimana, apalagi siapa yang bikin kalimat itu. Mari kita bahas satu point di adegan ini, Captain America memberikan jawaban dari sebuah pertanyaan melalui sebuah action, yang membuktikan bahwa memang ia pantas untuk memimpin, pantas untuk di dengar, Respect tidak diberikan kepada kita tapi kitalah yang harus meraihnya. Kita pernah dalam posisi sebagai orang yang dipimpin, tentu kita pahami bersama bahwa apa yang kita inginkan belum tentu itu juga sebenarnya yang kita butuhkan, kadang-kadang kita justru membutuhkan sesuatu yang gak kita inginkan. Mari kita ingat kembali Apa yang kita inginkan dari orang yang memimpin kita? Apa yang kita butuhkan dari orang yang memimpin kita? Ketika kita mengalami suatu kondisi yang sulit, apa yang kita harapkan akan dilakukan oleh pemimpin kita untuk membantu kita?, bagaimana kita ingin diperlakukan oleh pemimpin kita?, saat sedang demotivasi apa yang ingin kita dapatkan dari pemimpin kita?, sedang bingung?, sedang melakukan kesalahan? , sedang butuh solusi?, sedang ingin didengar? Atau sedang galau?. Tentu kita sudah menemukan jawabannya, jawaban-jawaban itulah yang mungkin bisa kita jadikan pedoman aksi kita dalam menghadapi Dinamika Globalisasi di era Informatika  (Apaan tuh artinya?!) *buka KBBI *garuk2 kepala (Tetep gak ngerti juga saya) J. Intinya ya kurang lebih perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin di perlakukan, Ikhlas membantu, lakukan apa yang kita mampu serta perlu lakukan, tumpahkan semua  yang kita ketahui dan mereka butuhkan, kasih cara-cara baru ke mereka, kalaupun kita melakukan sebuah kesalahan atau kekurangan, meminta maaf dengan tulus atas hal tersebut justru akan semakin mempererat ikatan lho.  Let say, semua manusia yang lahir ke dunia sudah di bundling dengan fitur yang namanya Sense, kita ngerasa kok kalo ada orang yang punya niat tulus, atau ada yang melakukan sesuatu dengan sekuat tenaga untuk kebaikan kita, meskipun mungkin hasilnya ke mereka belum maksimal.  Sense itulah yang memercikan api-api Chemistry sehingga mereka juga dengan Tulus memberikan yang terbaik untuk kita, atau bahkan melakukan suatu hal yang luar biasa bahkan tanpa kita minta.

Dua.
            Iron Man sedang terbang di antara gedung-gedung kota Manhattan, menghindari kejaran para prajurit Chintauri yang terus menembakinya sambil sesekali balas menembak. Gak lupa Iron Man dan prajurit-prajurit Chintauri berhenti sebentar pas lampu merah di Traffic Light prapatan Manhattan menyala, lalu mulai deh kejar-kejaran lagi begitu lampu Ijo yang gantian nyala. Di puncak sebuah gedung yang tinggi-tinggi sekali (eh, kaya lagu naik-naik ke puncak Gunung ya?),  Hawkeye mengamati kejadian itu beberapa saat, terus dia ngasih saran ke Iron Man untuk terbang melalui celah-celah sempit dan tikungan-tikungan tajam, karena berdasarkan pengamatan Hawkeye, ia melihat fakta kalo para prajurit Chintauri memiliki kesulitan untuk mengubah arah atau berbelok dengan cepat dan tepat  pada saat terbang. Iron Man nurutin aja sarannya Hawkeye, ia mengubah cara terbangnya, ia mulai terbang di sudut sempit diantara gedung-gedung, melakukan manuver-manuver ekstrim, mengubah arah terbang secara tiba-tiba, belok gak make nyalain lampu sign sampai terbang didalam parkiran sebuah gedung. Terbukti hasil pengamatan Hawkeye kagak salah!, beberapa pesawat Chintauri terlihat menabrak gedung gara-gara gak bisa belok dengan baik, ada juga para prajurit Chintauri yag terjatuh dari pesawat karena gak mampu mengendalikan pesawatnya hingga bahkan sebuah pesawat Chintauri menabrak Gerobak tukang Es Dawet Asli Banjarnegara di pinggir jalan sampe meledak. Merasa sangat terbantu dengan saran yang diberikan Hawkeye, gak lupa Iron Man bilang Makasih ke Hawkeye “Woi mas brooo, Maturnuwun Sanget yo, hebat! Sarane panchen manteppp!!!”, dengan tersipu-sipu dan pipi yang merona Hawkeye membalas “Sama-sama ya cyiiinnnn...That’s what a friend for”.

Moral of Story.
            Well, kalo kita lagi ada di lantai 6 sebuah gedung dan ngeliat keluar jendela, kita bisa ngeliat hal-hal yang enggak bisa kita liat dari lantai dasar, lantai 2 atau bahkan lantai 5 sekalipun. Tapi tetep, ada hal-hal yang gak bisa kita liat dari lantai 6 dan kita harus dengan sukarela ataupun terpaksa menaiki tangga untuk bisa sampai ke lantai 7, supaya kita bisa ngeliat apa yang gak bisa diliat dari lantai 6. Begitupun seterusnya. Gimana kalo gak mau naik ke lantai yang lebih tinggi?, pandangan kita akan terbatas dan akan menjadi semakin terbatas, karena dunia akan selalu bergerak tanpa mempedulikan kita ikut bergerak atau tidak. Oh, bisa sih kita minta diceritain temen kita yang udah di lantai lebih tinggi  apa aja yang dia liat, yakin?. Mari kita saling mengingatkan dan mendorong untuk selalu mengembangkan diri agar kita semua selalu mampu melihat dari posisi yang lebih tinggi, mampu memberi solusi terbaik atas kendala apapun yang kita temui, agar mampu melakukan hal-hal yang bukan hanya memang sudah seharusnya kita lakukan, tapi juga mampu melakukan sesuatu yang mungkin belum terpikirkan untuk dilakukan. Toh, gak perlu jadi Manager atau CEO dulu kan untuk bisa berpikir seperti Manager atau CEO?
“A leader is one who sees more than others see, who sees farther than others see, who sees before others do”
-Leroy Eims-

Tiga.
         Komandan Fury sedang  Skype-skypean dengan para Dewan (Gak tau deh nama Dewannya apa, yang pasti bukan Dewan 19 karena gak ada Ahmad Dhani disana J), yang kayanya sih Dewan itu bos-bosnya komandan Fury, serta memiliki power  yang jauh lebih gede dari si Fury. Mereka membahas kondisi kota Manhattan yang lagi di invasi sama prajurit Chintauri, melihat jalannya pertempuran antara Tim Avengers dengan Tim Chintauri, Dewan tersebut sangat pesimis jika Tim Avengers akan mampu keluar sebagai pemenang, ditengah keputus asaan Dewan melihat situasi dan kondisi  kota Manhattan, mereka memutuskan untuk menghancurleburkan pasukan Chintauri bersama dengan  kota Manhattan melalui Misil Nuklir. Tentu saja Komandan Fury menentang Keras keputusan Dewan tersebut, ia memberikan argumen-argumen tajam ke Dewan agar Dewan membatalkan keputusan itu, tapi sia-sia, kewenangan Komandan Fury dilucuti. Tapi ia gak menyerah,si Dodo makan Tomat, Bodo Amat! Pikir komandan Fury  ia tetap berusaha sekuat tenaga menggagalkan peluncuran Misil Nuklir, sayang 

Moral of Story.
            Ada beberapa cara dan sisi untuk melihat inspirasi dari adegan ini, saya mencoba untuk melihat dari sisi yang mungkin kurang populer atau bahkan cenderung kontroversial, tentu ada risikonya, but i’ll take it. Kita sepakat bahwa tidak ada satu manusia pun yang lahir sama persis dengan manusia yang lain, setiap manusia adalah Unik! Ada yang berpendapat kalo salah satu penyebab lambatnya Negara ini maju adalah terbiasanya penduduknya “diseragamkan”, bukan! Bukan masalah di wajibkan make seragam dari TK sampe SMU, kalo itu sih Jepang juga begitu, tapi toh Jepang udah maju kemana tau di banding kita, iya gak?. Ini lebih ke penyeragaman standar (Contoh : kalo cewek cantik tuh harus berkulit putih dan berambut panjang) dan pola pikir melalui keseragaman sumber dan isi informasi.
             
            Komandan Fury dianggap ‘aneh’ ketika berencana menghidupkan kembali proyek The Avengers, tapi ia yakin proyek itu akan berhasil, apakah ia berhasil karena ia yakin akan kemampuan The Avengers?.  Katakanlah begini, Komandan Fury berhasil karena ia sudah lebih dulu melihat hasil dari apa yang akan dia lakukan dan perjuangkan! Nah, karena dia sudah melihat hasil dari sesuatu yang belum dia lakukan, maka dia akan mudah untuk ditempelin label seperti aneh, gila, freak, geek, nerd dan sebangsanya. Sejarah sudah mencatat nama-nama seperti Gadjah Mada, Albert Einstein, Thomas A. Edison, Wright Brothers hingga Henry Ford. Di jamannya, apa label yang diberikan kepada mereka?, Tapi sekarang?. Komandan Fury masih beruntung, dia mendapat kesempatan untuk mengerjakan apa yang sudah dia lihat hasilnya sebelum dikerjakan. Bukankah banyak orang yang tidak seberuntung Komandan Fury?, Karena kita lebih senang menghakimi daripada memahami, kita mati-matian menuntut untuk dipahami tapi boro-boro mau untuk memahami. Kalo anda lagi laper banget lalu ada seorang tukang masak yang mau memasakan sebuah menu yang bernama  Bradwurst mit weich gekochte Ei buat anda, jangan di recoki, ntar gosong! J Gak jadi makan deh, padahal udah laper banget kan?! Betapa seringnya kita menasihatkan “jadilah dirimu sendiri!”. Tapi berapa kali kita mengatakan itu kepada diri kita sendiri? Seolah kalimat itu tidak lagi cocok bagi mereka yang berlabel pemimpin. Padahal, justru pemimpinlah yang paling membutuhkan nasihat itu. Jika tidak, mereka hanya akan diombang-ambing oleh system nilai dan teori-teori dari luar. Be Authentic!

Nah, begitulah kiranya hal-hal yang dapat saya sampaikan, apabila ada hal-hal yang baik itu datangnya dari Allah S.W.T sedangkan apabila ada kekurangan itu datangnya dari saya, Mohon maaf atas kekurangan tersebut, Wa billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum. (eh, jadi berasa khotbah Jum’at J )

Note : Ini gue tulis dan gue posting dulu pas nih film baru main di Bioskop. Gue share juga ke teman2 sekantor, kalo sekarang udah basi ya masukin Microwave aja...biar anget. :p

Tamia-Officially Missing You.

Mau liat Video klipnya? Silakan klik aja disini.

[Verse One]
All I hear is raindrops
Falling on the rooftop
Oh baby tell me why’d you have to go
Cause this pain I feel
It wont go away
And today I’m officially missing you
I thought that from this heartache
I could escape
But I fronted long enough to know
There ain’t no way
And today
I’m officially missing you

[Chorus]
Oh can’t nobody do it like you
Said every little thing you do
Hey baby say it stays on my mind
And I, I’m officially

[Verse Two]
All I do is lay around
Two years full of tears
From looking at your face on the wall
Just a week ago you were my baby
Now I don’t even know you at all
I don’t know you at all
Well I wish that you would call me right now
So that I could get through to you somehow
But I guess it’s safe to say baby safe to say
That I’m officially missing you

[Chorus]

[Bridge]
Well I thought I could just get over you baby
But I see that’s something I just can’t do
From the way you would hold me
To the sweet things you told me
I just can’t find a way
To let go of you

[Chorus]

It's official
You know that I’m missing you
Yeah yes
All I hear is raindrops
And I’m officially missing you

Rabu, 30 Juli 2014

Serigala.


Serigala...apa yang ada di benak lu denger kata itu, Buas? Berbahaya? Homo homini lupus?. Hewan ini ada dipuncak piramida makanan, predator! Bahkan sekawanan Serigala sanggup menghabisi seekor Beruang kutub dewasa. Siapa yang mau macam-macam dengan Serigala? Dan tau gak lu Spesies Serigala yang paling berbahaya? Serigala yang paling berbahaya adalah....Serigala berbulu domba!

Tapi Suku Eskimo yang menempati belahan bumi  terdingin justru senang banget berburu Serigala untuk disantap dagingnya dan make kulit beserta bulunya sebagai perisai dari serangan hawa dingin yang menusuk tulang, nah kayanya buat orang Eskimo yang Jomblo sih gak ngaruh tuh, teteup aja  kedinginan!  Buat orang Eskimo yang masih Jomblo dan kebetulan baca postingan ini gw kasih tips biar gak kedinginan? Coba deh peluk Beruang Kutub...  -__-*    *krikkrik

Bai de wei, disana ada yang jualan tolak angin gak ya? Gimana kalo orang-orang Eskimo pada masuk angin? Kerokan? Ah sudahlah.....

Nun jauh diujung belahan bumi sana, seekor Serigala besar tengah berjalan menyusuri hamparan salju tebal nan luas, indera penciumannya bagaikan sonar bagi kapal selam mengarungi samudera luas, menuntunnya kepada mangsa. Tiba-tiba ia mencium sesuatu yang sangat ia kenal, bau darah! Sang Serigala berlari secepatnya memburu, mungkin ada hewan yang terluka pikirnya, akan sangat mudah menghabisi hewan yang terluka dan menjadikannya santapan. Gak make lama bagi sang Serigala untuk sampai ke sumber bau yang membuatnya bersemangat, ia mengitarinya beberapa kali, bukan hewan atau daging sih, tapi bau anyir darah membuatnya menjulurkan lidah, menjilatnya perlahan-lahan, gumpalan darah beku pun mulai mencair dan membasahi indera pengecap sang Serigala. Tanpa membuang banyak energi ia menemukan sesuatu yang dapat mengisi perutnya yang kosong, rejeki nomplok pikirnya, Ia semakin bersemangat menjilatinya, semakin bersemangat ia menjilat semakin deras darah memenuhi rongga mulutnya.

Tak jauh dari sana, seorang  pemuda Eskimo mengamati hal tersebut dengan senyum lebar, umpannya berhasil. Ia mengamati seekor Serigala besar yang dengan senang hati menjilati belati tajam terbungkus darah beku yang ditancapkan terbalik. Darah beku yang menyelimuti belati mulai menipis, tanpa disadari sang Serigala kini menjilati belati tajam yang melukai lidahnya sendiri, dinginnya darah beku serta belati berhasil menghilangkan kepekaan lidahnya akan rasa sakit. Darahnya mengucur deras dan ia terus menerus menelan darahnya sendiri, banyak, semakin banyak, hingga tiba-tiba ia terjatuh, keempat kakinya tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, ia lemas tak berdaya, ia mencoba menjulurkan lidahnya menggapai belati yang kini berlumuran darah hangatnya. Percuma. Sang Serigala tak mampu menggerakkan tubuhnya, penglihatannya mulai kabur, berbayang, gelap, semakin gelap, tak ada lagi yang bisa ia lihat meski matanya melotot. Lidahnya terjulur mengalirkan darah.

Pemuda Eskimo mengamati dengan seksama, menunggu beberapa saat. Dilihatnya sang Serigala terbaring tak bergerak, kaku. Ia keluar dari persembunyiannya, berlari cepat sambil tertawa menghampiri sang Serigala, menghunus pedangnya sambil menendang-nendang tubuh sang Serigala. Memastikan sang Serigala bener-bener udah gak idup lagi. Di angkatnya bangkai Serigala itu lalu ditaruh dipundaknya, ia melangkah pulang sambil mikir enaknya tuh Serigala dibikin sate, tongseng atau...dipepes?

Gampang bener ye berburu Serigala, gak make lari-lari, gak capek-capek banget kok, lebih capek nonton Indonesia Lawyer Club!

Eh! Jangan-jangan kita seperti sang Serigala itu ya? Melakukan sesuatu yang kita senangi,  yang kita fikir baik untuk kita dan perlu dilakukan tapi justru itu yang menghancurkan atau membunuh kita, hmmmm...seperti apa ya contohnya?  Mungkin Drugs? Kredit  barang mewah biar keliatan wah? Selingkuh? :p

Nyampe duluan.

Achtung! Storm will coming.

Sore ini, jam di Smartphone Blekberi keluaran terbaru di lima tahun yang lalu punya gue menunjukkan angka 17.15, gue udah ditempat parkir sejak 5 menit yang lalu, tertegun memandang keluar...gelap banget! Kaya udah ba’da Isya aja, langit tertutup segerombolan awan hitam pekat yang sangat tebal, beriringan dan berdesak-desakan kaya calon penumpang bis Transjakarta di halte pas jam pulang kantor. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan yang super deres nih. “Hmmmmm...hujan bisa turun kapan aja tanpa pemberitahuan kaya naiknya harga-harga kebutuhan pokok menjelang lebaran.” Pikir gue. Trus gue buka bagasi motor, gue keluarin sendal jepit, jas ujan, tikar dan rantang penuh makanan. Ayo kita piknik! Hehehe...enggak ding, gue keluarin sendal jepit sama jas ujan trus buru-buru gue pake, sepatu gue copot ganti sendal, selain males sepatu gue basah keujanan karena itu sepatu satu-satunya yang gue punya, gue juga pengen jempol kaki gue main ujan-ujanan setelah seharian dibungkus kaos kaki dan sepatu kulit, kulit imitasi sih. Ngasih nafas dikitlah...

Motor udah nyala, sekali tarik gas motor udah di depan posnya tukang parkir, kasih karcis parkir dan uang pas buat bayar parkir, tapi kok gak dikasih kembalian ya sama tukang parkirnya? Biarin deh, itung-itung amal. Dalam sekejap setelah keluar dari tempat parkir gue sudah berada ditengah padatnya lalu lintas sore ini, berharap jalanan lancar di Jum’at sore pas bubaran kantor seperti mengharapkan harga elpiji 12 kg yang udah naik diturunkan lagi harganya oleh pemerintah. Menjelang Maghrib didepan Balai Kartini para penunggang motor mencari celah diantara mobil pribadi dan angkutan umum yang udah lebih dulu diam terjebak macet, pengemudi mobil pribadi berkutat dengan smartphonenya sedangkan penumpang Kopaja atau Metromini berkutat dengan apapun yang bisa digunakan untuk mengusir panas dan pengap didalam angkutan yang padat. Ada yang make tablet 10 inch ‘made in China’ buat kipas-kipas tuh. Seandainya ada produsen handphone yang membenamkan fitur Kipas Angin atau AC kedalam produk buatannya bisa jadi itu akan menjadi handphone terlaris sepanjang masa yang pernah dibuat atau setidaknya mengalahkan penjualan handphone dengan fitur built in TV plus antena.

Lampu hijau di perapatan Kuningan menyala, kendaraan mulai bergerak walau lambat diiringi bunyi klakson dengan bermacam-macam nada, belum jauh meninggalkan traffic light  tiba-tiba hujan turun sangat deras seolah-olah besok dia gak boleh lagi turun membasahi Bumi oleh sang Maha Pencipta. Belakangan ini Hujan yang turun mengguyur Jakarta benar-benar deras banget, gue yang make helm berasa kaya ditimpukin make kerikil, kaca helm aja sampe ngeluarin bunyi ‘kletuk...kletuk’ tiap beradu dengan butiran-butiran air hujan yang turun. Kebayang kalo gue gak make helm terus dihajar ribuan tetes air hujan saat itu...migrain gue gak bakal pernah kambuh lagi kayanya. Hujan turun sangat deras dan untungnya gue udah ganteng make jas ujan plus sendal jepit, gue sempat memperhatikan banyak banget pengendara motor yang buru-buru minggir mencari tempat berteduh biar gak basah kuyup sore-sore, ada juga yang berteduh lalu memasang jas ujan yang sebelumnya tersimpan rapi di bagasi motornya. Eh, tapi ada juga lho beberapa pengemudi mobil yang mengemudikan mobilnya ke pinggir, kayanya sih mereka jarang-jarang bawa mobil atau baru punya mobil sampe naluri pemotor yang ujan turun langsung minggir masih melekat kuat dibenak mereka, mudah-mudahan gak ada yang make jas ujan sambil nyetir, apalagi sekalian make helm...jalanan mendadak lengang, seolah-olah bumi menelan hampir semua penunggang motor sore itu, hujannya memang deras banget, jarak pandang menjadi sangat terbatas, gue nyalain lampu jauh sekalian aktif nyalain lampu sign tiap mau belok meski ntar 150 meter lagi beloknya, gue ngintip ke speedometer, 50 km/jam! Jum’at sore pas bubaran jam kantor pada hari kerja di jalan Gatot Subroto sebelum perapatan Pancoran lari 50 km/jam belom tentu terjadi setahun sekali! *syukuran* *potong tumpeng*

Perapatan Pancoran, Perdatam, Pertigaan Kalibata...lancar jaya! Sepanjang jalan raya Pasar Minggu gue sama sekali gak sekalipun menarik tuas rem! Seolah-olah semua traffic light kompakan menyala hijau. Sesekali melirik kepinggir jalan, terlihat beberapa orang berteduh diemperan toko sambil memeluk helm dengan mesranya, jomblo kayanya sih. Ada juga beberapa yang berteduh menggunakan jas ujan tapi mungkin gak berani menerjang ujan sederas ini, atau jas ujannya kalo dipake menerobos ujan deras garansi dari toko jadi hilang? Entahlah. Ujannya benar-benar deras, jaket dan jas ujan yang cukup tebal membungkus badan gue yang atletis ini seakan tiada berguna mengurangi dampak hantaman butiran-butiran air hujan, pedih. Sempat terpikir untuk minggir sebentar sambil nge-bakso menikmati hujan, tapi kalo hujannya berhenti ribuan orang pasti akan segera memadati jalan yang gak lebar-lebar amat ini, dan macet akan terjadi dalam hitungan menit. Males! Terjebak macet kadang lebih perih daripada terjebak masa lalu. Gas terus aja lah, brrrrmmmmm....

Terpaksa mengendorkan gas dan sedikit menarik tuas rem kala mulai memasuki terowongan Pasar Minggu, apa sebutannya sih terowongan itu? Underpass? Yang pasti sih bukan underwear lah ya. Beuh! Banyak banget yang neduh di terowongan, kalo ditarikin dua ribu permotor sih bisa buat beli Jazz tuh! Honda Jazz? Bukan! Jazz hujan. Suka bingung gue sama orang yang kemana-mana naik motor tapi gak pernah mau bawa jas hujan dengan alasan gak mau repot, giliran hujan aja ngerepotin orang lain, markirin motor dipinggir sampe hampir ketengah jalan dan akhirnya sukses bikin macet, mendingan neduh sekalian parkirin tuh motor ditengah rel KRL gih! Dah ah ngomel-ngomelnya.

Selepas terowongan perjalanan kembali lancar jaya, pantengin gas dan fokus menatap kedepan, tetap konsentrasi. Jalanan memang sepi banget tapi bukan berarti gue satu-satunya yang ada dijalanan, lagi pula jalanan di Jakarta tuh sama kaya kehidupan, gak pernah mulus! Ada banyak lubang, gundukan jalan hasil penutupan galian yang dikerjakan asal-asalan serta kerikil-kerikil yang bisa membahayakan, belum lagi pas hujan banyak lubang yang tertutup air, menghajar lubang yang cukup dalam bisa bikin pengendara motor tiba-tiba ‘tiduran’ di aspal, oleh karena itu waspadalah...waspadalah!

Singkat cerita, belok kanan trus belok kiri, lewatin tanjakan trus turunan, juga perapatan dan pertigaan, maka tibalah gue didepan rumah, hujannya masih sederas saat ia pertama turun tadi. Gue pencet klakson biar dibukain pagar, sekali, dua kali, tiga kali. Kok gak ada yang bukain ya? Eh, sejak kapan rumah gue ada pagarnya? Ya Allah...ini bukan rumah gue, maklum lah ini gara-gara jarak pandang yang terbatas. Ngegas motor lagi sebentar, sampe deh dirumah gue tercinta, baru saja motor masuk teras rumah tiba-tiba pintu terbuka dan terdengar suara cempreng yang gue hafal banget dan ngangenin. “Ayyyaaaaaahhhh.....” teriak Alden anak pertama gue, setelah buka jas ujan dan mendekati pintu lalu “Assalamualaikum...” gue dijawab “Waikum Cayyaaaamm...” oleh si Cantik yang belum genap tiga tahun usianya sambil kedua tangannya memeluk paha gue, tiba-tiba mata gue memandang jam dinding yang berada di dinding, karena kalau ada ditangan namanya jam tangan. Baru jam 6:15?! Gue ambil hape dikantong, jam 6:17!


Dari Mega Kuningan ke Depok yang biasanya menghabiskan waktu hampir dua jam, ya dua jam kurang lah ya...kurang dua menit. Hari ini cukup ditempuh hanya dengan 50 menitan saja! Hmmmm....memang benar kata mbah gue, kalo kita sudah siap dan berani maka kita akan nyampe duluan ke tujuan.

Kesuksesan itu personal, begitupun kekonyolan.

Neng, ntar hasil fotonya kirim ke HP abang ya...makacih. :)

India Arie-Can I Walk With You.

Kalo mau liat video klipnya klik disini ya.

I woke up this morning you were the first thing on my mind
I don't know were it came from all I know is I need you in my life, yeah
You make me feel like I can be a better woman
If you just say you wanna take this friendship to another place

[Chorus:]
Can I walk with you through your life
Can I lay with you as your wife
Can I be your friend 'till the end
Can I walk with you through your life (fades away)

You've got me wondering if you know that I am wondering about you.
This feeling is so strong that I can't imagine you're not feeling it too.
You've known me long enough to trust that I want what's best for you.
If you want to be happy then I am the one that you should give your heart to.

[Chorus]

Now everyday ain't gonna be like the summers day.
Being in love it really ain't like the movies screen.
But I can tell you all the drama aside you
And I can find what the worlds been looking for forever.
Friendship and love together.

[Chorus]

Can I walk with you in your life?
Till the day that the world stops spinning.
Can I walk with you in your life?
Till the day that my heart stops beating.
Can I walk with you in your life?
Can I walk with you
Till the day that the birds no longer take flight
Till the moon is underwater
Can I walk with you
Can I walk with you

This is the moment I've been waiting for
Can I walk with you
Can I walk with you
Can I walk with you

You are everything I've been looking for
Can I walk with you
Creative intellectual
Can I walk with you
Can I walk with you as your wife.

Sejujurnya nih ya...

Silakan klik disini untuk melihat video Raisa-Terjebak Nostalgia.

Sejujurnya nih ya, gue suka Raisa...banget. Kenapa? karena mukanya adem kaya hembusan AC 1/2 PK yang sepoi-sepoi membuai...hehehe. Alasan yang dangkal memang, tapi alasan yang baik menurut gue ya alasan yang apa adanya, jujur dan gak dibuat-buat. Contoh nih ya, kalo lu telat ngantor trus diomelin bos lu, lu mo ngasih alasan apa? kena macet gara-gara bangun kesiangan apa kena macet gara-gara ada pesawat UFO yang nabrak patung Soekarno-Hatta karena patungnya nunjuk-nunjuk tuh pesawat trus pilotnya emosi trus nabrakin pesawatnya ke tuh patung?. Sejujurnya suaranya juga bagus kok, bikin nyesss gitu, gak ngerti gue kata apa yang bisa mendeskripsikan perasaan gue tiap suara Raisa menyapa telinga gue. Jadi kalo lu baru aja diomelin abis-abisan sama boss lu gara-gara telat ngantor padahal cuma lima menit doang...dari jam makan siang, mendengarkan suara Raisa bisa bikin kesel lu ilang, trust me, it works! *gaya iklan susu L-m#n*

Nah, secara pribadi gue sih gak punya kedekatan emosional dengan lirik dari lagu Raisa ini, gue gak pernah terjebak nostalgia atau terjebak masa lalu...terjebak macet dan banjir sih sering. *jewer Jokowi* . Lagipula itu kan Masala lu bukan Masala gue.

Gue suka banget Video ini karena Raisa tampil cantik banget, natural dan...sendirian. Jadi kalo gue nonton video ini gue ngerasa kaya Raisa lagi senyum-senyum ke gue, menatap manja dan menggoda gue, sama ngomong ke gue. Kadang gue mute volume dan gue ngebayangin Raisa lagi ngomong ke gue "Mas Pancar makin ganteng aja...", "Kapan nih mas kita jalan bareng?", "Ihhhh..mas Pancar kok ngeliatin aku terus, aku kan jadi malu...*sambil maenin rambut*", "Mas Pancar kok cemberut aja? dompet tinggal kartu Jamsostek sama NPWP doang ya...?". Tiap Raisa senyum, gue bales senyum. Raisa 'ngomong' ke gue, gue jawab. Raisa main mata ke gue, gue bales main mata ke dia. Sampe tiba-tiba gue dikagetin sama suara ngebass-ngebass cempreng gimana gitu yang terdengar melontarkan kalimat "Car, gue kenal Psikiater yang jago dan pasti manjur, besok gue anterin kesana deh..."

Hati-hati menggunakan "Kacamata".

Ijin pasang foto lu di Website gue ya ceu...makacih. :)
Fungsi kacamata yang kita ketahui adalah untuk membantu melihat dengan jelas terutama bagi yang mengalami rabun, minus, plus, atau penyakit sejenis lainnya. Kacamata juga berguna sebagai pelindung mata, bahkan kini sebagai aksesoris penambah gaya yang stylish. Tidak hanya itu saja, kacamata juga bisa digunakan untuk melindungi wajah saking besarnya, mungkin ini kurang pas jika disebut kacamata lebih tepat disebut kacamuka. :D

  Apa warna lensa kacamata anda? Kuning? Biru? Merah? Hitam? Bening? Hati-hatilah dalam memutuskan apa warna lensa yang akan anda gunakan, karena ini sangat penting. Kalau anda memutuskan menggunakan lensa berwarna kuning, ini dapat meningkatkan ketajaman visual pada kondisi cahaya rendah dan berkabut sehingga objek tampak lebih jelas baik di dalam maupun luar ruangan. Akan tetapi lensa kuning cenderung menyebabkan perubahan pada warna aslinya (distorsi).  Maka apapun yang anda lihat akan berwarna kuning atau setidaknya kekuning-kuningan, langit akan terlihat berwarna kuning, traffic light di perempatan jalan semua lampunya memancarkan warna kuning, air mineral yang anda minum berwarna kuning, bahkan gigi bintang iklan pasta gigi terkenal di televisi pun akan terlihat berwarna kuning seperti tidak kenal menggosok gigi, dan parahnya lagi, jaket almamater Universitas Indonesia akan terlihat berwarna kuning!

Kurang lebih apapun warna lensa yang anda pilih, maka warna tersebutlah yang akan mendominasi apa yang anda lihat, gunakan lensa berwarna biru maka semua benda terlihat berwarna biru atau setidaknya kebiru-biruan, lensa hijau akan membuat benda-benda terlihat berwarna hijau atau kehijau-hijauan, tapi wajib kita ingat apa yang terlihat tidak berarti itulah yang sebenarnya. Saya ingin sekali menggunakan lensa yang apabila digunakan bisa melihat yang tidak terlihat, hmmmm...seperti melihat yang ada dibalik apa yang dikenakan wanita-wanita cantik nan seksi. Hahahaha nampaknya mulai tumbuh tanduk dari kepala saya.

Sebaiknya gunakan lensa bening atau clear agar dapat melihat segala sesuatu dengan objektif dan meminimalisir distorsi, tapi pastikan lensanya tidak berdebu agar apapun yang anda lihat tidak terlihat kotor dan berdebu, jangan sampai ketika anda memperhatikan mobil anda yang bersih kinclong, wangi dan rapih karena baru selesai di make-up dari salon mobil terkemuka dan terbaik di dunia anda justru teriak marah-marah “Woy! Gimane sih ini gw udah bayar mahal-mahal mobil gue kok tetep aja dekil sih?!”. Sebaik-baiknya ‘kacamata’ adalah hati yang bersih.


Teruslah berjalan, hingga tujuan tercapai.

Yang paling kanan gantengnya gak nahan... :p

Gigitan yang menyadarkan.


Sebuah pertandingan liga Inggris menampilkan Derby Manchester antara Manchester United menjamu Manchester City di Old Trafford, sebuah pertandingan yang sangat ditunggu oleh pecinta sepak bola terutama liga Inggris, babak pertama baru saja berakhir dan untuk sementara Manchester City unggul satu gol dari rival sekotanya itu. Jeda waktu 15 menit menuju pertandingan di babak kedua saya gunakan untuk memesan seporsi nasi goreng dari penjual langganan yang sedang mangkal tidak jauh dari rumah pada saat itu, dengan tidak lupa berpesan agar memberi acar lebih banyak, yeahhhh...i love acar, yang jomblo pasti gak punya acar! Halah, apa sih?! :D

Babak kedua baru saja berlangsung lima menit, begitu juga seporsi nasi goreng hangat yang menebarkan aroma penggoda perut lapar baru saja tiba di hadapan saya dan siap disantap. Setelah menunggu beberapa saat agar suhunya cukup bersahabat dengan mulut, Bismillah...Akhirnya suapan pertama telah sukses membuat indera pengecap berpendapat nasi goreng ini maknyuussss!. Di lanjutkan dengan suapan-suapan selanjutnya tanpa mata ini berpaling dari layar kaca yang menampilkan perpindahan bola dari kaki ke kaki dengan cepat dan sesekali meninggalkan lapangan pertandingan, lalu bola melambung tinggi, memantul di kepala seorang pemain, dan tidak lama kemudian bola di dribble hingga ke depan gawang lawan dimana ia hanya berhadapan dengan sang penjaga gawang, pemain tersebut pun mengambil ancang-ancang untuk menendang bola untuk mengubah kedudukan, ya! ia telah menendangnya dan apa yang terjadi?, tidak terjadi apa-apa...sang bola masih enggan masuk ke dalam gawang rupanya.

Entah pada suapan keberapa, saya mengunyah sesuatu yang menimbulkan suara cukup renyah dan tiba-tiba sang indera pengecap hanya mampu menerjemahkan rasa pedas yang di temani oleh sensasi panas di seluruh rongga mulut, dan mulutpun terbuka lebar secara spontan untuk meminimalisir rasa pedas tersebut, lalu saya cepat-cepat mengambil air minum dan meminumnya segera. Rasa pedasnya memang berkurang namun belum sepenuhnya hilang, saya pun tertegun dengan wajah berkeringat dan mata berkaca-kaca, acara makan malam tertunda untuk sementara karena bagi saya tidak ada nikmatnya makan dengan lidah yang ‘terbakar’ dan hanya mampu mengecap rasa pedas. Hmmm...nampaknya saya tanpa sengaja telah memasukkan cabai dalam suapan nasi goreng dan mengunyahnya dengan penuh semangat. Setelah itu saya selalu memastikan setiap suapan selanjutnya tidak terdapat ‘hal-hal yang tidak diinginkan’, belajar dari pengalaman. J

Disadari atau tidak, saya cukup sering menjalani kehidupan ini seperti makan nasi goreng sambil menonton TV, eh, menonton TV sambil makan nasi goreng. Tidak mampu menentukan prioritas, terkadang berbagi fokus dalam melakukan beberapa hal secara bersamaan mendatangkan hasil yang kurang maksimal atau bahkan justru mengecewakan dan yang lebih parah apabila sampai merugikan orang lain, saya bersyukur hanya mengunyah cabai pada saat makan nasi goreng sambil menonton TV, eh, menonton TV sambil makan nasi goreng. Bayangkan apabila saya merampok uang rakyat sambil menjadi wakil rakyat, atau menjadi pelanggar hukum sambil menjadi aparat penegak hukum, atau yang terparah, menjadi Presiden di negara yang memiliki banyak sekali masalah yang belum terselesaikan dan perlu disegerakannya tindakan sambil membuang-buang waktu dengan membuat empat album yang tidak bermutu.

Note : Ini gue tulis pas MU dibantai 6-1 sama Manchester City (23 Oktober 2011) dan presidennya masih SBY, langung gue posting di blog, etapi blog Tumblr gue diterminated. :(

Selasa, 29 Juli 2014

Jimmy Cliff-I Can See Clearly Now.

Klik disini untuk melihat Video.

I can see clearly now the rain is gone
I can see all obstacles in my way
Gone are the dark clouds that had me blind
It's gonna be a bright, bright sunshinin' day
It's gonna be a bright, bright sunshinin' day

Oh yes, I can make it now the pain is gone
All of the bad feelings have disappeared
Here is the rainbow I've been praying for
It's gonna be a bright, bright sunshinin' day

Look all around, there's nothing but blue skies
Look straight ahead, there's nothing but blue skies

I can see clearly now the rain is gone
I can see all obstacles in my way
Here's the rainbow I've been praying for
It's gonna be a bright, bright sunshinin' day
It's gonna be a bright, bright sunshinin' day
Real, real, real, real bright, bright sunshinin' day
Yeah, hey, it's gonna be a bright, bright sunshinin' day.

Nah!

“Hidup hanya sekali, maka ‘orgasme’ lah berkali-kali...”


Apa yang ada di kepala lu ngeliat tulisan diatas? Jangan ngeres dulu! *keplak*

Rrrr...mulai darimana ya nulisnya? *garuk-garuk kepala* *kepala Limbad*

Gini deh, gue udah married dan ketika gue ngebahas orgasme (tanpa tanda kutip) maka percayalah bahwa gue mencapai orgasme dengan menempuh cara yang legal dan sah, ya udah percaya aja sih biar cepet! Emang ada yang gak sah dan legal? Ah pura-pura gak tau lagi... *cubit...make tang* Apa itu orgasme? Gue tau banget rasanya tapi susah mengungkapkannya dengan kata-kata, gampangnya lu googling aja lah ya. Apa? Gak bisa googling? Lah itu Smartphone lu canggih dan keluaran terbaru bro...oh Cuma make paket gaul? Ya udah nih gue pinjemin punya gue. *sodorin iPhone 5S* *replika sih* *kredit pula*

Orgasme identik dengan kepuasan, puas yang maksimal, klimaks, puncak. Mari kita bergeser dari Seks, bisa lebih bergeser? Masih agak sempit nih...ok, cukup...cukup, sip. ‘orgasme’ yang gue maksud dalam tulisan ini adalah kepuasan, puas yang maksimal tanpa melibatkan aktifitas seksual apapun, ini bisa tentang apa yang lu lakukan, pencapaian lu atau apapun yang lu dapatkan dalam kehidupan lu. Apa perasaan super duper luar biasa senang banget yang pernah lu alami? Karena apa? Beliin nyokap kalung emas yang dari dulu dia idamkan? Lulus kuliah dengan predikat Summa Cum Laude? Juara 1 lomba makan kaleng kerupuk tingkat RT? Nah! Perasaan yang luar biasa itulah yang gue maksud dengan ‘orgasme’, gak harus pencapaian sih, bisa juga usaha maksimal yang lu lakuin meskipun hasilnya ya agak-agak diluar harapan. Teman gue  pernah bilang gini setelah tampil di sebuah festival band “Seneng banget gue udah ngelakuin semaksimal yang bisa gue lakuin!” dan ternyata band kami mendapat juara 1...ya iyalah pesertanya Cuma band kami doang!

Iya! ‘orgasme’ bisa datang dari Usaha yang super maksimal yang telah kita lakukan, Push the limit! meski mungkin hasilnya mengecewakan. Ingat, tidak semua usaha akan menghasilkan, sama seperti tidak semua hubungan berakhir di Pelaminan. ‘Orgasme’ juga bisa datang dari hal-hal yang kita lakukan terhadap orang lain, ya bikin orang lain senang juga kan bikin kita ikut senang. Bikin orang lain ‘orgasme’ juga biasanya bikin kita ikutan ‘orgasme’.

Mendengar kalimat “Aku bangga jadi bagian terpenting dalam hidup kamu” terucap dari bibir wanita yang telah menjadi ibu dari putra-putri gue dan sangat gue cintai, Itu udah cukup untuk bikin gue ‘orgasme’, setelah menutup pintu kamar rapat-rapat maka orgasme yang lain telah menunggu.

Jadi, Hidup hanya sekali, maka ‘orgasme’ lah berkali-kali...


Minggu, 27 Juli 2014

Assalamualaikum... :)

Pada suatu hari gue lagi pengen posting sebuah gambar di blog Tumblr gue, makanya gue dengan semangat 45 login biar bisa masuk ke akun Tumblr gue. Setelah memasukan username dan password gue klik deh tulisan 'sign in' dibawahnya, dan...JREEEENNNNGGGG!!!!!


Lah?! Bukannya masuk ke dashboard eh malah tuh gambar memenuhi layar laptop gue, kaget banget gue...akun Tumblr gue diterminated, apa salah dia? nyolong mangga? gak ngerjain PR? dan dia kan bukan koruptor? eh, koruptor aja ada yang gak dihukum meski ketauan korupsi! Blog gue tuh gak ada isi yang aneh-aneh, gak ada gambar-gambar yang porno adanya video...eh, gak ada kok! serius gue! itu blog isinya tulisan-tulisan gue dari kurang lebih 4 tahunan yang lalu, dari 2009an akhir deh...mana banyak lagi tulisan gue disitu dan sebagian besar gak gue back up atau ada salinannya, karena gue nulis tuh kebanyakan spontan gak make dipikirin mau nulis apa. Lagi seneng terus pengen nulis ya gue nulis, lagi kesel terus pengen numpahin kekesalan daripada ngajak berantem preman ya mending gue nulis, bengong terus kemasukan arwah penulis ya gue nulis, ya gitu lah. 

Kesel banget gue, pengen nangis takut gantengnya gue luntur, eh enggak ding! gue sih mau ngapain aja tetep ganteng, lah gue kan dari kecil udah divonis mengidap ganteng permanen sama dokter. Gue berusaha balikin blog gue dengan email ke contact supportnya Tumblr, berkali-kali, selama sebulan, eh ya gak balik-balik juga tuh blog gue... *mata berkaca-kaca*

Daripada larut dalam kesedihan yang mendalam ya lebih baik gue larut dalam cintamu yang menentramkan, iya gak?  Ya udah lah bikin blog lagi, nulis lagi, bikin meme lagi, posting lagi. Jangan pernah berhenti berkarya...Enjoy dan Wassalam.