Rabu, 30 Juli 2014

Serigala.


Serigala...apa yang ada di benak lu denger kata itu, Buas? Berbahaya? Homo homini lupus?. Hewan ini ada dipuncak piramida makanan, predator! Bahkan sekawanan Serigala sanggup menghabisi seekor Beruang kutub dewasa. Siapa yang mau macam-macam dengan Serigala? Dan tau gak lu Spesies Serigala yang paling berbahaya? Serigala yang paling berbahaya adalah....Serigala berbulu domba!

Tapi Suku Eskimo yang menempati belahan bumi  terdingin justru senang banget berburu Serigala untuk disantap dagingnya dan make kulit beserta bulunya sebagai perisai dari serangan hawa dingin yang menusuk tulang, nah kayanya buat orang Eskimo yang Jomblo sih gak ngaruh tuh, teteup aja  kedinginan!  Buat orang Eskimo yang masih Jomblo dan kebetulan baca postingan ini gw kasih tips biar gak kedinginan? Coba deh peluk Beruang Kutub...  -__-*    *krikkrik

Bai de wei, disana ada yang jualan tolak angin gak ya? Gimana kalo orang-orang Eskimo pada masuk angin? Kerokan? Ah sudahlah.....

Nun jauh diujung belahan bumi sana, seekor Serigala besar tengah berjalan menyusuri hamparan salju tebal nan luas, indera penciumannya bagaikan sonar bagi kapal selam mengarungi samudera luas, menuntunnya kepada mangsa. Tiba-tiba ia mencium sesuatu yang sangat ia kenal, bau darah! Sang Serigala berlari secepatnya memburu, mungkin ada hewan yang terluka pikirnya, akan sangat mudah menghabisi hewan yang terluka dan menjadikannya santapan. Gak make lama bagi sang Serigala untuk sampai ke sumber bau yang membuatnya bersemangat, ia mengitarinya beberapa kali, bukan hewan atau daging sih, tapi bau anyir darah membuatnya menjulurkan lidah, menjilatnya perlahan-lahan, gumpalan darah beku pun mulai mencair dan membasahi indera pengecap sang Serigala. Tanpa membuang banyak energi ia menemukan sesuatu yang dapat mengisi perutnya yang kosong, rejeki nomplok pikirnya, Ia semakin bersemangat menjilatinya, semakin bersemangat ia menjilat semakin deras darah memenuhi rongga mulutnya.

Tak jauh dari sana, seorang  pemuda Eskimo mengamati hal tersebut dengan senyum lebar, umpannya berhasil. Ia mengamati seekor Serigala besar yang dengan senang hati menjilati belati tajam terbungkus darah beku yang ditancapkan terbalik. Darah beku yang menyelimuti belati mulai menipis, tanpa disadari sang Serigala kini menjilati belati tajam yang melukai lidahnya sendiri, dinginnya darah beku serta belati berhasil menghilangkan kepekaan lidahnya akan rasa sakit. Darahnya mengucur deras dan ia terus menerus menelan darahnya sendiri, banyak, semakin banyak, hingga tiba-tiba ia terjatuh, keempat kakinya tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, ia lemas tak berdaya, ia mencoba menjulurkan lidahnya menggapai belati yang kini berlumuran darah hangatnya. Percuma. Sang Serigala tak mampu menggerakkan tubuhnya, penglihatannya mulai kabur, berbayang, gelap, semakin gelap, tak ada lagi yang bisa ia lihat meski matanya melotot. Lidahnya terjulur mengalirkan darah.

Pemuda Eskimo mengamati dengan seksama, menunggu beberapa saat. Dilihatnya sang Serigala terbaring tak bergerak, kaku. Ia keluar dari persembunyiannya, berlari cepat sambil tertawa menghampiri sang Serigala, menghunus pedangnya sambil menendang-nendang tubuh sang Serigala. Memastikan sang Serigala bener-bener udah gak idup lagi. Di angkatnya bangkai Serigala itu lalu ditaruh dipundaknya, ia melangkah pulang sambil mikir enaknya tuh Serigala dibikin sate, tongseng atau...dipepes?

Gampang bener ye berburu Serigala, gak make lari-lari, gak capek-capek banget kok, lebih capek nonton Indonesia Lawyer Club!

Eh! Jangan-jangan kita seperti sang Serigala itu ya? Melakukan sesuatu yang kita senangi,  yang kita fikir baik untuk kita dan perlu dilakukan tapi justru itu yang menghancurkan atau membunuh kita, hmmmm...seperti apa ya contohnya?  Mungkin Drugs? Kredit  barang mewah biar keliatan wah? Selingkuh? :p