Sabtu, 13 Desember 2014

Biarkan...






Biarkan aku mengusapmu lembut di kepala...

Karena ku ingin menggambarkan perasaan sayangku yang tulus tanpa mengucapkan sepatah pun kata.



Biarkan aku membersihkan sisa-sisa makanan diujung bibirmu...

Karena aku ingin engkau tak hanya terlihat sempurna dimataku namun juga dimata siapa saja yang melihatmu.



Biarkan aku menatap lekat indah matamu...

Itulah caraku mengagumimu dan mensyukuri salah satu anugerah sang maha pencipta yang dititipkan kepadaku.



Biarkan aku membenamkan tubuhmu dalam pelukanku yang hangat...

Aku hanya ingin kau tahu bahwa dirimu adalah bagian terpenting dalam hidupku yang membuat diriku semakin kuat.



Biarkan aku menikmatimu berderai tawa...

Aku hanya ingin memastikan didalam lubuk hatimu tak ada tersisa setitikpun duka maupun kecewa.



Biarkan aku mengecup lembut dahimu...

Tanpa sepatah kata aku ingin engkau memahami bahwa aku sangat menghormatimu dan menyakitimu berarti membunuh diriku.



Biarkan aku meletakan jemarimu diwajahku...

Aku ingin menunjukan bahwa diriku tak sempurna maka karena itulah aku akan mencintaimu apa adanya selalu.



Biarkan aku menikmati matamu terpejam...

Karena disanalah aku merasa bangga mampu membuatmu merasa aman serta nyaman disampingku sepanjang pagi, siang dan malam.



Biarkan aku merangkulmu...

Ku ingin kau menyadari bahwa ada pundak terkuat disampingku yang mampu menahan beban seisi bumi yang terkadang aku pun iri tak mampu sekuat itu.



Biarkan kucubit hidungmu...

Karena dirimu bagai udara yang kuhirup setiap saat dan aku tak pernah mampu membayangkan hidup tanpamu.



Biarkan kusandarkan dirimu dibahuku...

Aku ingin menunjukan bahwa aku selalu siap berada disampingmu kapanpun kau butuhkan sebagaimana engkau selalu ada disampingku.



Biarkan aku menggenggam tanganmu dengan erat...

Saat itulah aku menunjukan betapa berharganya dirimu bagiku dan berharap kita tak terpisah hingga memasuki liang lahat.



Biarkan aku selalu mendo’akanmu...

Kusadari memiliki keterbatasan serta ada hal yang tak akan pernah bisa kulakukan maka biarkan keyakinanku padaNya yang akan selalu menjagamu.  



Biarkan ku lepaskan pakaian yang kau kenakan satu-persatu...

Ku ingin kau tahu bahwa kemeja dan celana yang kau pakai itu punyaku, bagaimana bisa aku bekerja memakai blazer dan rok panjangmu. Iya...aku memang pernah, tapi kan itu dulu! Sebelum aku insyaf setelah mengenalmu.

Seit Mittwoch, den fünften April 2000 Jahre, bis Allah SWT entscheiden fertigen.