Minggu, 11 Oktober 2015

Lebah dan lalat.


Seekor lebah terbang mencari sekuntum bunga yang tengah merekah tanpa lelah, meskipun  lelah ia akan tetap terbang karena ia gak bisa naik ojek...sayang. Dia gak terbang berlama-lama untuk menemukan sekuntum bunga, sekejap saja kaki-kaki mungilnya telah mendarat di kelopak bunga yang tengah merekah indah. Nah tau kan apa yang selanjutnya dilakukan sang lebah? Apa?! Gak tau? Makanya jangan bolos pas pelajaran biologi! Bolosnya pas jam istirahat aja.

Sementara itu seekor lalat terbang dengan gontai kesana-kemari setelah baru saja kena semprot racun serangga bermerk Polygon, eh, itu merk sepeda. Ya itulah maksud gue yang ada gon-gonnya itu lho merknya, gue gak boleh nulis merk disini, gak dibayar soalnya. Tak butuh waktu lama untuk si lalat menemukan seonggok kotoran dan  ‘menikmatinya’.

Kenapa lebah cepat menemukan bunga?

Kenapa lalat cepat menemukan kotoran?

Kalo seekor lalat ada di sebuah tempat seluas ribuan hektar yang penuh bunga berwarna-warni nan indah dan wangi, apa yang akan dia lakukan? Ya, dia akan tetap mencari kotoran dan sama sekali gak tertarik dengan bunga-bunga yang terhampar bak permadani.

Gimana kalo lebah ada di TPA bantar gebang? ngapain? Belajar baca Iqro? Bukan! TPA ini bukan Taman Pendidikan Al Qur’an tapi Tempat Pembuangan Akhir, alias terminalnya sampah. Sampah apa aja dan dari mana aja dikumpulin disitu, sampah basah, sampah kering, sampah rumah tangga, komplit. Sampah serapah doang yang gak ada. eh maap.

Tempat penuh bunga berwarna-warni nan indah dan wangi akan menjadi surga bagi lebah, tapi neraka bagi lalat. Begitupun Tempat Pembuangan Akhir merupakan surga bagi lalat namun neraka bagi lebah.

Kenapa lebah sangat suka bunga?

Kenapa lalat sangat suka kotoran?

Karena naluri lebah untuk mencari bunga sedangkan naluri lalat adalah mencari kotoran.
Sama seperti kita, apakah kita lebih tertarik dengan kebaikan yang terdapat dari orang-orang disekitar kita atau keburukan mereka? Ya, semua orang memiliki kebaikan ataupun keburukan masing-masing namun mana yang lebih mudah kita temukan? Kita lebih tertarik sama kebaikan atau keburukan seeorang?

Jika kita seperti lebah yang menghasilkan madu, betapa bermanfaatnya kita karena orang-orang sekitar kita akan mencicipi manis dan faedahnya. Tapi jika kita seperti lalat, maka kuman yang kita tebarkan akan mencelakai diri sendiri dan orang lain. 

Kalo kita punya temen yang dikit-dikit ngomongnya gak jauh-jauh dari gosip, permusuhan, ngejelek-jelekin orang lain atau sering ngeluh. Dikit-dikit ngomong "Ih si anu gajinya kecil bisa beli mobil pasti korupsi...", "Si anu jadi manager pasti gara-gara jago ngejilat pak boss..." atau "Kok anu gue kecil ya...?"

Semprot aja make racun serangga merk Polygon!